Sabtu, 08 April 2017

Tugas 3 Perekonomian Indonesia

1.PENGERTIAN KEMISKINAN DAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEMISKINAN

PENGERTIAN KEMISKINAN
Merupakan ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar dan memperbaiki keadaan. kemiskinan dapat diartikan secara lebih luas dengan menambahkan faktor faktor lain seperti faktor sosial dan moral. Secara konvensional, kemiskinan dapat diartikan sebagai suatu keadaan individu atau masyarakat yang berada di bawah garis tertentu. Secara umum pengertian dari kemiskinan sangat beragam, tergantung dasar pemikiran dan cara pandang seseorang. Namun kemiskinan identik dengan ketidakmampuan sekelompok masyarakat yang terhadap sistem yang diterapkan oleh suatu pemerintah sehingga mereka berada pada posisi yang sangat lemah dan tereksploitas (kemiskinan struktural). Pada umumnya kemiskinan diidentikkan dengan ketidakmampuan seorang individu untuk memenuhhi standart minimum kebutuhan pokok untuk dapat hidup secara layak. Pembahasan ini dimaksud dengan kemiskinan material. Definisi kemiskinan mengalami perkembangan sesuai dengan penyebabnya yaitu pada awal tahun 1990. Definisi diperluas tidak hanya berdasarkan pada tingkat pendapatan, tetapi juga mencakup ketidakmampuan dibidang kesehatan, pendidikan dan perumahan. Pendekatan kebutuhan dasar, melihat kemiskinan sebagai suatu ketidakmampuan seseorang, keluarga dan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan minimum, seperti sandang, papan, kesehatan, pendidikan, penyediaan air bersih dan sanitasi. Kemiskinan juga dapat didefinisikan menurut dua pendekatan. Kemiskinan absolut dan kemiskinan relatif. Kemiskinan absolut diukur dengan suatu standart tertentu, sementara kemiskinan relatif  bersifat kondisional, biasanya membandingkan pendapatan sekelompok orang dengan pendapatan kelompok lain. Sedang kemiskinan absolut adalah sejumlah penduduk yang tidak mampu mendapatkan sumber daya yang cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar. Mereka hidup di bawah tingkat pendapatan riil minimum tertentu- atau mereka berada di bawah garis kemiskinan internasional. Kemiskinan menurut Edi Suharto dalam Abdul Hakim (2002:219) adalah ketidaksamaan kesempatan untuk mengakumulasi basis kekuasaan sosial. Basis kekuasaan sosial meliputi:
  1. Sumber keuangan (mata pencaharian, kredit, modal)
  2. Modal produktif atau asset (tanah, perumahan, kesehatan, alat produksi)
  3. Jaringan sosial untuk memperoleh pekerjaan, barang, dan jasa.
  4. Organisasi sosial dan politik yang digunakan untuk mencapai kepentingan bersama.
  5. Informasi yang berguna untuk kemajuan hidup.
  6. Pengetahuan dan keterampilan.
FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEMISKINAN
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kemiskinan menurut para Ahli.
Setiap permasalahan timbul pasti karna ada faktor yang mengiringinya yang menyebabkan timbulnya sebuah permasalahan, begitu juga dengan masalah kemiskinan yang dihadapi oleh negara indonesia. Beberapa faktor yang menyebabkan timbulnya kemiskinan menurut Hartomo dan Aziz dalam Dadan Hudyana (2009:28-29) yaitu :
·         Pendidikan yang Terlampau Rendah
·         Malas Bekerja
·          Keterbatasan Sumber Alam
·         Terbatasnya Lapangan Kerja
·          Keterbatasan Modal
·         Beban Keluarga

Suryadiningrat dalam Dadan Hudayana (2009:30), juga mengemukakan bahwa kemiskinan pada hakikatnya disebabkan oleh kurangnya komitmen manusia terhadap norma dan nilai-nilai kebenaran ajaran agama, kejujuran dan keadilan. Hal ini mengakibatkan terjadinya penganiayaan manusia terhadap diri sendiri dan terhadap orang lain. Penganiayaan manusia terhadap diri sendiri tercermin dari adanya :
·         keengganan bekerja dan berusaha,
·         kebodohan,
·         motivasi rendah,
·         tidak memiliki rencana jangka panjang,
·         budaya kemiskinan, dan
·         pemahaman keliru terhadap kemiskinan.
Kartasasmita dalam Rahmawati (2006:4) mengemukakan bahwa, kondisi kemiskinan dapat disebabkan oleh sekurang-kurangnya empat penyebab, diantaranya yaitu :
·         Rendahnya Taraf Pendidikan
·         Rendahnya Derajat Kesehatan
·         Terbatasnya Lapangan Kerja
·         Kondisi Keterisolasian

Nasikun dalam Suryawati (2005:5) menyoroti beberapa sumber dan proses penyebab terjadinya kemiskinan, yaitu :
·         Pelestarian Proses Kemiskinan
·         Pola Produksi Kolonial
·         Manajemen Sumber Daya Alam dan Lingkungan
·         Kemiskinan Terjadi Karena Siklus Alam
·         Peminggiran Kaum Perempuan
·         Faktor Budaya dan Etnik

2. KEMISKINAN INDONESIA ABSOLUT

Kemiskinan bangsa Indonesia ini menjadi penyakit yang sangat sukar dibasmi dan sangat sukar untuk diobati. Sejak jaman penjajahan sampai sekarang pun Indonesia masih dirundung dalam kemiskinan yang membuat taraf hidup rakyatnya menderita. Oleh karena kemiskinan inilah membuat bangsa ini sulit sekali memajukan dala bidang pendidikan, kesehatan dan kemajuan teknologi. Setiap warganya sendiri untuk menikmati sekolah yang ada masih sangat sulit karena masih terbatas dengan biaya yang sulit mereka tangani. Tidak hanya itu saja, rakyat juga tidak bisa dan sulit untuk mendapat pendidikan yang layak dikarenakan keterbatasan biaya yang dimiliki dan tingkat harga yang dipatok dalam setiap rumah sakit itu sulit dijangkau oleh rakyat – rakyat miskin. Jadi dapat dikatakan kesehatan yang baik itu hanya dapat dirasakan oleh warga yang memiliki pendapatan yang cukup memadai pula. Baik kesehatan dan bidang pendidikan di Indonesia kurang merata, hanya dapat dinikmati oleh beberapa sebagian orang saja. Menurut saya,Indonesia mengalami kemiskinan yang dikategorikan sebagai kemiskinan absolut. Kemiskinan absolut adalah kemiskinan yang disebabkan oleh factor – factor untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan. Munculnya kemiskinan absolut disebabkan karena berupaya menanggulangi kemiskinan natural, yaitu dengan direncanakan bermacam - macam program dan kebijakan. Namun karena pelaksanaannya tidak seimbang, pemilikan sumber daya tidak merata, kesempatan yang tidak sama menyebabkan keikutsertaan masyarakat menjadi tidak merata pula, sehingga menimbulkan struktur masyarakat yang timpang. Masalah-masalah kemiskinan tersebut di atas sebagai suatu“lingkaran setan kemiskinan , Pendapatan rendah, Produksi rendah. Sudah menjadai rahasia umum bahwa Indonesia adalah Negara yang terkenal dengan korupsi dengan tingkatan yang tinggi. Banyak uang yang sebenarnya dialokasikan untuk pembangunan Negara dicuri oleh orang – orang pemerintahan yang mengakibatkan terjadinya pembangunan baik itu dibidang pendidikan, keuangan, kesehatan dan yang lainnya menjadi terhambat dan tidak berkembang.

3. Keterkaitan Masalah Kependudukan dengan Pembangunan Ekonomi
Masalah kependudukan erat kaitannya dengan pembangunan ekonomi. Selain menyangkut produk nasional riel dan produk per kapita riel, juga terjadi perubahan- perubahan institutional dan perubahan-perubahan struktural ekonomi masyarakat. Hal ini tercermin dari perubahan atau pergeseran peranan sumbangan sektor- sektor ekonomi dalam produk dan pendapatan nasional.Masalah kepadatan penduduk, kecepatan perkembangannya, penyebarannya yang tidak merata, produktivitas rata- rata yang relative rendah, pengangguran dan masalah underitilized dari angkatan kerja tersebut, telah lama menjadi pusat perhatian dan merupakan bagian dari sasaran perbaikan dalam strategi pembangunan Indonesia. Dengan demikian perlu disadari, bahwa pemecahan untuk masalah- masalah tersebut meliputi aspek- aspek perluasan pendidikan dan peningkatan keterampilan, pembinaan dan pengembangan kewiraswastaan yang memungkinkan tumbuhnya self creating jobs ataupun self employment, di samping peningkatan dan perluasan investasi yang lebih berorientasi kepada kegiatan- kegiatan yang padat karya dan program-program konvensional lain seperti keluarga berencana dan transmigrasi. Pertumbuhan penduduk di kebanyakan negara yang ekonominya tengah berkembang adalah akibat tingkat kelahiran yang tinggi dibarengi oleh tingkat kematian yang menurun. Tingkat kelahiran yang tinggi ini dalam banyak hal menyebabkan bahwa pola usia penduduk cenderung pada usia anak
anak, sehingga penduduk yang dewasa dan menduduki yang secara ekonomis adalah usia paling produktif, berkurang secara proposional. Tingkat kematian menurun terutama pada lapisan penduduk berusia rendah, seperti bayi dan anak- anak, sehingga proposi anak meningkat. Struktur penduduk dengan pola usia dan burden of dependency seperti ini pada umumnya tidak menumbuhkan semangat pembangunan. Penyebab utama perbedaan laju pertumbuhan penduduk antara Negara-negara maju dan Negara-negara berkembang bertumpu pada perbedaan tingkat kelahiran. Kesenjangan tingkat kematian antara Negara-negara maju dan berkembang semakin lama semakin kecil. Penyebab utamanya adalah membaiknya kondisi kesehatan di seluruh Negara-negara dunia ketiga. Bagi kebanyakan Negara berkembang, tingkat kematian bayi telah mengalami penurunan besar selama beberapa decade terakhir sehingga harapan hidup menjadi lebih lama.

Sumber:


·     

Tidak ada komentar:

Posting Komentar