Produk
Dalam bisnis,
produk adalah barang atau jasa yang dapat
diperjualbelikan. Dalam marketing,
produk adalah apapun yang bisa ditawarkan ke sebuah pasar dan bisa memuaskan sebuah keinginan atau
kebutuhan. Dalam tingkat pengecer,
produk sering disebut sebagai merchandise. Dalam manufaktur, produk dibeli
dalam bentuk barang
mentah dan dijual sebagai barang jadi. Produk yang
berupa barang mentah seperti metal atau hasil pertanian sering pula disebut
sebagai komoditas.
Kata produk berasal dari bahasa Inggris product
yang berarti "sesuatu yang diproduksi oleh tenaga kerja atau
sejenisnya". Bentuk kerja dari kata product, yaitu produce,
merupakan serapan dari bahasa latin prōdūce(re), yang berarti (untuk)
memimpin atau membawa sesuatu untuk maju. Pada tahun 1575, kata "produk" merujuk pada
apapun yang diproduksi ("anything produced"). Namun sejak 1695, definisi kata product
lebih merujuk pada sesuatu yang diproduksi ("thing or things
produced"). Produk dalam pengertian ekonomi diperkenalkan pertama kali
oleh ekonom-politisi Adam Smith.
Dalam penggunaan yang lebih luas, produk dapat
merujuk pada sebuah barang atau unit, sekelompok produk yang sama, sekelompok
barang dan jasa, atau sebuah pengelompokan industri untuk barang dan jasa.
Pengembangan
Produk Baru
Pada
dasarnya adalah upaya perusahaan untuk senantiasa menciptakan produk-produk
baru, serta memperbaiki atau memodifikasi produk-produk lamanya, agar dapat
selalu memenuhi tuntutan pasar dan selera konsumen. Kegiatan pengembangan
produk tidak dapat dipisahkan dari konsep daur hidup produk. Setiap produk
mengalami suatu siklus (daur) hidup tertentu : mulai dari saat dirancang,
diproduksi, diterjunkan ke pasar, kemudian melewati tahap-tahap perkenalan,
tahap puncak kematangan atau kejenuhan. Dalam menetapkan strategi pengembangan
produk, ada empat macam pendekatan yang dapat ditempuh, yakni :
1.
Modifikasi bauran produk
2.
Perluasan lini produk
3. Penambahan
citra dan manfaat produk
4.
Diversifikasi produk
Perkembangan
produk baru adalah suatu proses dari pencarian ide-ide untuk barang-barang dan
pelayanan-pelayanan baru, dan mengubahnya menjadi tambahan lini produk yang
berhasil secara komersil ( Darymple & Parsons, 2000, p. 219 ). Alasan dasar
perusahaan mengembangkan produk baru adalah untuk menggantikan item-item yang
telah kehilangan minat dari konsumen. Pengenalam item baru membantu
meningkatkan pendapatan dan keuntungan bagi perusahaan
Contoh Produk Baru “Dum Dum Authentic Thai Tea”
Menikmati
rasa otentik Thai Tea kini dapat langsung dengan mudah didapatkan di berbagai
tempat di Indonesia. Namun, menikmati rasa sesungguhnya dari minuman segar asal
Thailand ini tentunya tidak semua mampu menyajikan dengan rasa seperti aslinya.
Salah satu
yang menjadi pilihan dan sedang banyak diminati adalah produk minuman Dum
Dum Authentic Thai Tea. Dum Dum saat ini menjadi salah satu waralaba
minuman khas Thailand yang sangat populer di kalangan pecinta kuliner. Tidak
hanya karena rasanya yang lezat, tetapi juga memiliki harga yang terjangkau.
Kata
"Dum" berasal dari bahasa Thailand yang berarti minum. Menyediakan
beragam minuman Thailand, Dum Dum Authentic Thai Tea diracik secara langsung
seperti sebagaimana minuman ini ditemukan dari negara asalnya. Keistimewaan
minuman-minuman tersebut terletak dari cara racik yang dilakukan langsung di
stall. Jadi, pelanggan yang memesan pilihan yang diminatinya bisa secara
langsung melihat proses peracikannya sehingga tidak diragukan lagi bahwa
kesegaran dan aroma teh atau kopi yang disediakan akan tetap terjaga.
Salah satu
keunikan dari Dum Dum adalah menyediakan minuman Thailand dengan rasa dan cara
pembuatannya yang sama dengan aslinya di Thailand, jadi Blovers tidak perlu
khawatir rasanya akan berubah atau berbeda dengan yang ada di Thailand.
Saat ini
Dum Dum telah hadir di Summarecon Mal Kelapa Gading 1, dan menyediakan 4 varian
minuman dingin yaitu Thai Ice Tea, Thai Green Tea, Thai Ice Coffee, dan Thai
Milo Coffee. Setiap rasa yang disajikan dijamin mampu memberikan sensasi yang
berbeda bagi penggemarnya
Reference
:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar