Sabtu, 18 Maret 2017

PEREKONOMIAN INDONESIA


  
NAMA : ZAHRA YASHINTA
KELAS : 27216900

Arti kata sistem dan sistem ekonomi

 Sistem berasal dari kata “sytema” yang dalam bahasa Yunani memiliki arti “Seluruh dari berbagai macam bagian”. Pengertian dari sistem menurut beberapa para ahli antara lain : C.W. Churchman Sistem merupakan seperangkat bagian-bagian yang di koordinasikan untuk melaksanakan seperangkat tujuan. L. James Haver Menurutnya “Sistem adalah prosedur logis dan rasional guna merancang suatu dari rangkaian komponen yang berhubungan satu dengan yang lainnya dengan maksud guna sebagai suatu kesatuan di dalam mencapai suatu tujuan yang telah di tentukan”.
Sistem ekonomi adalah suatu cara untuk mengatur dan mengorganisasi segala aktivitas ekonomi dalam masyarakat baik yang dilakukan oleh pemerintah atau swasta berdasarkan prinsip tertentu dalam rangka mencapai kemakmuran atau kesejahteraan. Menurut Gilarso (1992:486) sistem ekonomi adalah keseluruhan tata cara untuk mengoordinasikan perilaku masyarakat (para konsumen, produsen, pemerintah, bank, dan sebagainya) dalam menjalankan kegiatan ekonomi (produksi, distribusi, konsumsi, investasi, dan sebagainya) sehingga menjadi satu kesatuan yang teratur dan dinamis, dan kekacauan dapat dihindari. Sedangan McEachern berpendapat bahwa sistem ekonomi dapat diartikan sebagai seperangkat mekanisme dan institusi untuk menjawab pertanyaan apa, bagaimana, dan untuk siapa barang dan jasa diproduksi (what, how, dan for whom). Sistem ekonomi di pengaruhi dengan adanya faktor internal dan faktor eksternal.  Faktor internal yang membedakan sistem ekonomi antara negara yang satu dengan yang lain, yaitu: Falsafah dan ideologi negara, Sistem politik, Sistem pemerintahan, dan Lembaga-lembaga sosial, ekonomi, dan budaya masyarakat Faktor eksternal yang mempengaruhi sistem ekonomi di suatu negara, yaitu: Sistem ekonomi yang dianut oleh negara tersebut, Sosial budaya luar negeri,dan Politik dunia internasional.
  Jenis-jenis sistem perekonomian
 A. Sistem Ekonomi Tradisional
                 Sistem ekonomi tradisional adalah suatu sistem ekonomi di mana organisasi kehidupan ekonomi dijalankan menurut kebiasaan, tradisi masyarakat secara turun-temurun dengan mengandalkan faktor produksi apa adanya.
Tujuan dari sistem ekonomi ini adalah mempertahankan tradisi yang terjadi turun temurun, dengan mengabaikan apa yang harus dilakukan dan untuk apa dilakukan.
Ciri-ciri dari sistem ekonomi tradisional ini adalah:

  • ·         Teknologi masih sederhana,
  • ·         Kegiatan usaha ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pokok
  • ·         Modal masih terbatas,
  • ·         Masyaraktnya masih susah menerima perubahan karena terikat dengan tradisi,
  • ·          Masih terdapat sistem pertukaran barang dengan barang ( barter).

             
 
       Sistem Ekonomi liberal/pasar/kapitalis
              Sistem ekonomi liberal/pasar/kapitalis atau yang biasa disebut dengan Free Fight Liberalism adalah suatu penerapan kehidupan ekonomi yang bebas, dimana warga negara diberi kebebasan oleh pemerintahan untuk melakukan kegiatan ekonomi, dan seluruh sumber daya yang tersedia, dimiliki, dan dikuasai oleh masyarakat dapat dikembangkan secara bebas. Dalam sistem ini, pemerintah tidak ikut campur tangan. Bahkan dalam kondisi tertentu pun, pemerintah benar-benar lepas tangan dalam pengambilan keputusan ekonomi. Sehingga kondisi ini disebut juga dengan istilah laissez-faire.
Adapun ciri-ciri dari sistem ekonomi liberal, yaitu:
  • ·         Semua alat dan sumber produksi berada di tangan perseorangan,
  • ·         Kegiatan ekonomi di semua sektor dilakukan oleh swasta,
  • ·         Modal memegang peranan penting dalam kegiatan ekonomi
Sistem Ekonomi Komando/Sosialis
              Sistem ekonomi komando/etatisme/terpusat adalah sistem ekonomi yang pengaturan kehidupan ekonominya secara langsung oleh negara.
Adapun ciri-ciri dari sistem ekonomi komando, yaitu:
  • ·         Semua alat dan sumber produksi dikuasai oleh negara,
  • ·          Kegiatan perekonomian diatur dan dikuasai secara mutlak oleh negara,dan
  • ·         Jenis-jenis pekerjaan dalam suatu negara serta pembagian kerja diatur oleh pemerintah.

  Sistem Ekonomi Campuran
              Sistem ekonomi campuran adalah sistem ekonomi yang mengambil segi positif dari sistem ekonomi liberal dan sistem ekonomi komando.
Adapun ciri-ciri dari sistem ekonomi campuran, yaitu:
  • ·         Kesempatan kerja penuh ( full employment) dan jasa kolektif mendapat prioritas yang tinggi,
  • ·         Harga tidak semata-mata ditentukan oleh mekanisme pasar, tetapi pemerintah juga ikut campur dalam menentukan kebijakan,
  • ·         Pemerintah menyelenggarakan jaminan sosial dan bertanggung jawab atas distribusi pendapatan yang lebih merata.


E. Sistem Ekonomi Pancasila

Sistem ekonomi yang dianut negara Indonesia adalah sistem ekonomi Pancasila. Sistem ekonomi Pancasila adalah salah satu tata ekonomi yang dijiwai oleh ideologi Pancasila, yang di dalamnya terkandung makna demokrasi ekonomi yaitu kegiatan ekonomi yang dilakukan berdasarkan usaha bersama berasaskan kekeluargaan dan kegotongroyongan dari, oleh, dan untuk rakyat di bawah pimpinan dan pengawasan pemerintah.

Adapun ciri-ciri dari sistem ekonomi pancasila, yaitu:
  •   Perekonomian tidak didominasi oleh modal dan buruh, melainkan berdasarkan atas asas kekeluargaan,
  •   Negara menguasai bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya,
  • ·   Peranan negara penting tetapi tidak dominan dan dicegah tumbuhnya sistem komando.


  Sistem ekonomi dan Sistem politik diibaratkan 2 mata uang yang berbeda
    

Jika ditinjau dari segi kehidupan masyarakat pengaruh ilmu politik dan ekonomi jelas saling bergantung, keduanya saling membutuhkan, bisa dikatakan salah satu diantara keduanya tidak bisa berjalan tampa iringan satu sama lain. Maka lazimya untuk mempelajari kedua pelajaran ini amat terkait dan terhubung. Para pemikir terdahulu menganggap ilmu ekonomi sebagai cabang dari ilmu politik, dari sinilah muncul nama atau gelar ilmu ekonomi politik. Karena dimasa itu pokok urusan ketertiban finansial dilihat atau diambil dari sumber penghasilan Negara, Sedangkan sekarang pemikiran tersebut telah berubah. Ilmu ekonomi dinyatakan independent dan terpisah dari pelajaran politik, dimana pelajaran ini mengajarkan masyarakat untuk berusaha, bagaimana,dimana, apa dan gimana mengatur dan memperoleh kekayaan. Singkatnya ekonomi adalah ilmu kekayaan. Ekonomi berpengaruh dalam politik hanya dibeberapa titik saja, dimana titik penghasilan dan penyaluran dari kekayaan sangatlah besar pengaruhnya didalam pemerintahan. Bahkan juga disebabkan dari berbagai penyelesaian permasahan yang memang lazim timbul didalam Bernegara. Di berbagai Negara pemerintahan pengaruh yang terbesar terletak pada pertumbuhan ekonominya. Bertambahnya lapangan ekonomi didalam pemerintahan terjadi tiada henti- hentinya. Pajak, UU bea, Hak milik Negara dan pertolongan Negara terhadap lahan pertanian, industri dan perdagangan semuanya bukanlah salah satu hal dimana pemerintah berkuasa atas penghasilannya.Dengan demikian eratnya hubungan antara ilmu politik dan juga ilmu ekonomi maka muncullah suatu ilmu baru yang kita kenal dengan sebutan ilmu ekonomi politik. Pembelajaran Ilmu Ekonomi Politik merupakan pembelajaran ilmu yang bersifat interdisiplin,yakni terdiri atas gabungan dua disiplin ilmu dan dapat digunakan untuk menganalisis ilmu sosial lainnya dengan isu-isu yang relevan dengan isu ekonomi politik. Hubungan yang lebih jelasnya, dalam mengajukan kebijakan atau siasat ekonomi tertentu, seorang sarjana ekonomi dapat bertanya kepada seorang ilmu politik, tentang politik manakah kiranya yang paling baik di susun guna mencapai tujuan secara ekonomi. Dalam mengajukan kebijakan untuk memperbesar produksi nasional misalnya, sarjana ilmu politik pasti ditanya tentang bagaimana cara-cara menanggulangi hambatan politis menuju arah tujuan ekonomi tersebut. Contohkan saja pembangunan lima tahun di Indonesia dulu memperhitungkan pula perkembangan social dan politik yang mungkin terjadi akibat pergeseran ekonomis yang timbul dari berhasil dan gagalnya kebijakan tertentu. Sebaliknya seorang sarjana ilmu politik dapat meminta bantuan juga kepada sarjana ekonomi tentang syarat-syarat ekonomis yang harus di penuhi guna mencapai tujuan politis tertentu, khususnya yang berkaitan dengan pembinaan kehidupan demokrasi.






 DAFTAR PUSTAKA:



Tidak ada komentar:

Posting Komentar